"Kenapa kamu bawakan saya minum? Apa tadi saya minta dibuatkan minum?"
Seila menaruh gelas teh yang dia antar ke atas meja Jaya. "Sebelumnya saya mohon maaf Pak, ada beberapa berkas yang harus menunggu jadi saya inisiatif buatkan Pak Jaya minum untuk teman menunggu."
"Udah, bawakan aja berkas yang ada. Sisanya menyusul besok."
"Enggak bisa Pak Jaya karena berkas yang harus ditandatangani ini penting."
"Saya enggak bisa nunggu lebih lama lagi." Jaya memutuskan sambungan telepon video dengan Karin. Membereskan barang-barangnya dan beranjak dari kursi. "Saya punya urusan pribadi yang lebih penting dari pada menunggu berkas dari kamu."
"Pak Jaya, Pak Jaya," panggil Seila sambil berlari pelan mendahului Jaya. Dia lalu menghalangi pintu ruangan agar Jaya tidak bisa ke luar. "Maaf Pak, tapi ini berkas penting. Jika Pak Jaya tidak menandatangani hari ini, karyawan tidak akan mendapatkan gaji sesuai tanggal."