"Mama enggak mau kalau acara pernikahan kalian privat," keluh Anggita setelah mendengar rencana yang dijabarkan oleh Jaya dan Karin. Mana pernah Anggita terpikir membuat acara yang tertutup. Harus ada teman-temannya yang datang dan jika perlu ada peliputan media.
"Ini kan acara pernikahan, acara besar. Masa iya harus tertutup."
Karin secara refleks menengok ke arah Jemmi. Senyum di bibir cowok itu mengembang karena apa yang dia katakan tadi pagi memang benar terjadi. Anggita ingin acara pernikahan yang mewah dan mengundang banyak orang.
"Ma, ayolah, ini cuma pernikahan." Jaya mencoba membujuk Anggita.
"Cuma pernikahan? Justru karena ini pernikahan, makanya semua orang harus tau."
"Setelah menikah juga pasti orang bakalan tau Ma, Karin bukan istri simpanan yang orang lain enggak boleh tau dia siapa. Aku pasti bakalan kenalkan Karin sebagai istri. Mama tenang aja."
"Kalo teman-teman Mama pada protes karena enggak diundang gimana?" tanya Anggita.