"Rin, Maaf," kata Jaya sekali lagi.
Karin diam, sambil mengusap air matanya yang kembali mengalir. Dia mengatur namanya agar kembali tenang.
"Maaf." Jaya mendekati Karin lalu menyelipkan tangannya di pinggang cewek itu.
Merasa jauh lebih tenang, Karin pun membalikkan badan. Mata Karin tampak sayu saat menatap Jaya. "Beberapa tahun lalu, aku pernah kerja di tempat orang dan majikan laki-lakinya hampir memperkosa aku."
Karin memejamkan mata dan seluruh tubuhnya bergetar. Ingatan kelam dari masa lalu yang pernah terlupa kini kembali muncul lagi. Rasa sakit waktu itu bagai trauma untuk Karin.
"Wak-tu itu."
"Sstt...." Jaya menghentikan Karin berbicara karena tidak tega melihat perempuan di hapannya ini kembali membongkar ingatan masa lalu. "Nggak perlu dilanjutkan. Aku minta maaf. Oke?"
Karin mengangguk lagi.