Arya ragu apakah wanita yang kemarin siang dilihatnya di bandara memang berwajah mirip dengan Diana atau tidak. Arya menyesap Frappenya perlahan-lahan, seraya mengingat-ingat teman Bertha yang bernama Lucia.
Semakin lama Arya semakin penasaran, lalu ia merencanakan sesuatu agar dirinya bisa bertemu dengan Bertha dan Lucia lagi.
"Ah, kenapa waktu di mall minggu kemarin saya enggak minta nomer hpnya Bertha?" tanya Arya pada dirinya sendiri, kemudian ia kembali menyesap frappenya. Tiba-tiba ia merasa lapar sesudah tadi berkeliling sebentar di pusat kota, terlebih setelah bertemu kedua teman barunya tadi. Padahal Arya dan lainnya sudah menyantap kue-kue manis makanan berat, ditambah segelas teh, namun entah mengapa perutnya terasa lapar.
Arya membuka buku menu yang masih terletak di mejanya, ia memilih-milih menu dengan cepat. Selesai memilih makanan, ia segera memanggil pelayan yang akan turun ke lantai 1.
