"Baiklah, Bapak jangan pergi ke mana-mana, ya," sahut pemilik warung kopi, "Saya cuma sebentar kok."
Dennis menganggukkan kepalanya sembari tersenyum tipis pada Bu Rani.
Wanita nan ayu itu segera beranjak dari warungnya, melangkahkan kedua kakinya menuju sebuah rumah sederhana yang terletak tidak jauh dari warungnya. Begitu lugunya dia sehingga dengan mudah percaya kepada orang asing yang hendak menyewa vilanya.
Mirna dan kedua anak buah Ryan tetap berjaga-jaga hingga larut malam, bagaimanapun juga mereka semua tidak akan lengah, bahkan kalau perlu menyamar menjadi penduduk warga Desa Sindang Raras agar keberadaan mereka tidak diketahui oleh Ryan serta anak buahnya yang lain. Akan tetapi, salah satu security yang bekerja di rumah besar nan mewah dan megah bak istana tersebut jauh lebih pintar dibandingkan Mirna.