"Kenapa?" Jervo semakin mencebikkan bibirnya. Semakin mirip dengan balita yang merajuk karena tidak mendapat permen dari ibunya. Nana yang melihat itu hanya mengangguk angguk sok berempati seraya menepuk punggung sang kekasih. Karena jujur, ia sudah terlampau biasa dengan tingkah kekasihnya yang seperti bayi.
Helen hanya menghela napas berat melihatnya, "Kau harus menyiapkan pernikahanmu sayang. Kau tidak lupa dengan hal itu bukan?"
Mendengar ucapan sang mama, Jervo lantas terdiam sebelum mengangguk mengerti, "Mama benar aku harus menyiapkan pernikahanku dengan Nana,"
Mave memutar bola matanya malas, berjalan keluar dari halaman belakang seraya menggandeng jemari sang istri, "Tubuhku lelah aku akan kembali ke mansionku untuk istirahat. Jika sesuatu terjadi pada kalian, tolong segera hubungi aku,"
"Baik,"
Mave mengangguk simgkat, kembali melanjutkan langkahnya menuju mobilnya yang terparkir di halaman depan.