Setelah menempuh perjalanan yang panjang, dengan kecepatan yang bisa membuat nyawa terancam, kami akhirnya sampai di tempat yang telah Alvian perhitungkan. Baru kemarin aku datang ke kota ini untuk menemui Addar dan hari ini aku kembali lagi. Dengan tujuan berbeda dan dengan harapan yang juga tidak sama.
Laju kendaraan mulai melambat tapi masih belum berhenti. Sepertinya Alvian sendiri sedang menerka-nerka. Mungkin ia sedang mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasi penunjuk jalan atau berpikir untuk bertanya pada orang pertama yang ditemui.
"Kamu yakin, 'kan orang itu membawa Nisa ke tempat ini?" tanyaku pada Alvian untuk yang kelima kalinya.