Apa yang terjadi senja itu, di mana kehidupan nyaris saja direngut dari raga Nisa, akan selalu menjadi kenangan yang diingatnya. Menjadi luka lain yang mengisi sebagian dari dirinya. Membekas dalam bentuk trauma. Perasaan dikhianati yang teramat mengerikan oleh orang yang paling ia hormati.
Senja itu, rasa sakit dan kengerian akan kematian bisa Nisa rasakan mendekati urat nadinya. Meski dalam pengaruh obat bius, segala perasaan yang bercampur baur, rasa sakit, dan kengerian yang menyerangnya, terasa amat nyata.
"Ahh ... Akhirnya hidupku berakhir juga. Akhirnya hanya bisa bertahan sampai di sini."
Ada banyak penyesalan yang menyerang Nisa. Ternyata masih banyak hal yang belum ia persiapkan untuk menyambut datangnya maut hari itu. Ada hal-hal lain yang juga belum bisa ia lepaskan. Ternyata, berakhir tidak seperti apa yang ada di pikirannya selama ini.
"Bertahanlah sebentar lagi!"