"Kenapa kamu mengajak saya ke sini?" tanya Pak Fadh ketika ia telah berdiri di depan kamar rawat Nisa.
"Bukannya jawabannya sudah jelas." Alvian membuka pintu kamar dan mempersilakan Pak Fadh masuk lebih dulu. "Karena Bapak berutang penjelasan pada kami. Nisa, Ilyas, saya."
Karena sudah datang tidak ada alasan untuk Pak Fadh tidak masuk. Ia juga tidak memiliki rencana melarikan diri atau bersembunyi. Ia masih seorang guru jadi ia harus memberi contoh yang baik.
Fadh tidak ingin saat waktunya pergi, ia memberi kesan buruk. Ya, walau tidak akan ada yang mengingatnya lagi setelah itu.
Ilyas masih duduk dalam posisi dan tempat yang sama seperti saat terakhir kali Alvian meninggalkannya. Ilyas juga masih menggenggam tangan Nisa.
"Aku terkejut Alvian bisa membawa Bapak dalam waktu secepat ini," komentar Ilyas saat melihat Pak Fadh datang.
"Karena saya bukan orang yang keras kepala seperti kalian," kata Pak Fadh sembari mengangkat kedua bahunya bersamaan.