Aku sedang bernegosiasi dengan Addar untuk mendapatkan informasi mengenai kasus pembunuhan yang baru-baru ini menggemparkan kotanya. Aku tahu aku tidak datang ke tempat yang salah meski aku tidak yakin berapa banyak informasi yang bisa kudapatkan.
"Death Note edisi terbatas 1-4 dan volume 13, 14." Aku mengeluarkan penawaran terbaikku dari dalam ransel. Sesuatu yang kusebut sebagai rencana.
Addar adalah seorang maniak komik. Memang hanya terlihat beberapa terselip di rak bukunya. Alasannya karena orang tuanya membatasi hobinya yang satu ini. Aku tadi sempat mengintip ke bawah ranjang sewaktu Addar ke belakang mengambil minuman. Ada berkardus-kardus tempat menyimpan koleksi komiknya di sana.
Tangan Addar bergerak-gerak menggapai komik yang kuletakkan di atas meja belajar. Tapi belum sampai disentuhnya, buru-buru kutepis tangannya.
"Berkas penyelidikannya?" tagihku.
"Aku bukan polisi kenapa kamu meminta berkas penyelidikan padaku?" Addar berpura-pura bodoh.