Rachel lari ke balik tembok setelah mengendap-endap mencuri dengar pembicaraan ayahandanya dengan salah satu prajurit yang biasa ditugaskan sebagai penyambung informasi. Ia memejamkan mata dan menghela napas sebelum kembali mengendap-endap meninggalkan area kerja para pegawai istana.
Ia pun akhirnya berhenti di istal yang jika dirunut, berada jauh di samping gedung istana. Ribuan kuda memenuhi bilik-bilik yang masing-masing berisi satu ekor. Mereka tengah menikmati rumput yang disediakan khusus bagi para kuda istana. Beberapa para pekerja nampak sibuk dengan ember yang sepertinya berisi air minum untuk para kuda.
Kuda-kuda di istana kekaisaran berjumlah ribuan, jumlah yang sangat banyak. Terbesit dalam pikiran Rachel apakah di istana-istana kerajaan lain yang berada di bawah naungan kekaisaran juga demikian? Memikirkan hal itu Rachel jadi teringat Pangeran Cuon yang tinggal di Istana Ptelozia. Ia pasti juga belajar menunggang kuda seperti pangeran pada umumnya.