"Sia-sia kalau Kau kesana, Alphin. Lionel tidak segan-segan membunuhmu, apalagi sekarang Kaisar sudah tidak ada," ujar Ibundanya.
"Dari segi apapun, aku jauh lebih unggul daripada anak ingusan itu," desis Pangeran Alphin.
"Ya, Ibunda tahu. Tetapi Lionel memiliki segalanya di istana, Ia tidak akan mengotori tangannya dengan darahmu, Alphin. Pedang prajurit dan pengawalnya masih bisa dipakai," ujar Ibundanya lagi.
"Ck, semoga saja anak itu lekas kualat," gumam Pangeran Alphin.
"Arrghhh," desahnya frustasi.
Kini statusnya hanyalah buronan Putra Mahkota meskipun tidak memiliki kesalahan apapun. Namun Putra Mahkota terlalu takut jika Ia menggeser posisinya. Padahal, untuk menjadi seorang pangeran saja Pangeran Alphin malas. Ia justru sering menyamar sebagai rakyat biasa ketika bepergian sendirian.