"Siapa sih," gumam Rachel pada dirinya sendiri.
"Apakah Ia mengenaliku?" batinnya. Jika lelaki itu mengenalinya, pantas saja menjauh sebelum orang-orang di sekitar menyadarinya. Tak ada seorang pun yang berani cari gara-gara kepada putri ataupun pangeran.
Setelah beberapa saat, Ia pun mengabaikan lelaki itu dan sedikit berharap semua akan baik-baik saja. Namun hal itu hanya berlangsung selama beebrapa detik saja. Ia pun baru menyadari bahwa lelaki itu adalah makhuk immoral juga.
Sontak, Rachel pun berlari mencari jejak lelaki itu, namun semuanya nihil.
[konten akan segera diperbaiki]
Pangeran Alphin menatap ke luar jendela dengan pandangan kosong. Ibundanya sangat melarang keras Ia kembali ke istana meskipun ratusan kali Ia memohon. Pangeran Alphin yakin di istana sana Rachel sedang sangat membutuhkannya.
"Sia-sia kalau Kau kesana, Alphin. Lionel tidak segan-segan membunuhmu, apalagi sekarang Kaisar sudah tidak ada," ujar Ibundanya.