Rachel merasa tidak asing dengan lelaki yang barusaja nyaris membuatnya jatuh terjerembab. Padahal seingatnya, Ia tidak pernah bertemu dengan lelaki itu. Ingatan Rachel benar-benar sangat tajam, Ia bahkan bisa mengingat hal yang dialaminya hanya sekilas dan tidak penting.
Lelaki itu menghindarinya lalu lari menjauh dari tempatnya berdiri. Ketika Rachel sadar bahwa tingkah lelaki itu mencurigakan, lelaki itu telah tenggelam di antara jejalan orang-orang di belokan. Rachel mengejarnya, namun terlambat.
"Siapa sih," gumam Rachel pada dirinya sendiri.
"Apakah Ia mengenaliku?" batinnya. Jika lelaki itu mengenalinya, pantas saja menjauh sebelum orang-orang di sekitar menyadarinya. Tak ada seorang pun yang berani cari gara-gara kepada putri ataupun pangeran.
Setelah beberapa saat, Ia pun mengabaikan lelaki itu dan sedikit berharap semua akan baik-baik saja. Namun hal itu hanya berlangsung selama beebrapa detik saja. Ia pun baru menyadari bahwa lelaki itu adalah makhuk immoral juga.