Rachel sangat suka berkuda untuk melepaskan penatnya dan juga menepiskan segala pikiran negatifnya. Kuda berbulu putih dengan surai panjang semakin menambah keanggunan Rachel sebagai seorang putri dalam menunggang. Ia terus menjelajahi hutan yang rimbun, udara lembab dan permukaan tanah yang basah membuatnya semakin merasa tenang.
"Sepi dan dingin seperti ini rasanya sangat menenangkan," bisik Rachel pada kudanya.
Sesekali Ia turun dari kudanya ketika mendapati apel atau anggur liar yang matang. Menjelajahi hutan seorang diri sungguh memberikan arti yang mendalam bagi Rachel. Ia merasa menjadi dirinya sendiri, apalagi jika Ia menjelajah tanpa bekal sama sekali.
Kemampuan bertahan hidupnya sedikit diuji ketika Ia merasa haus dan juga lapar. Sekali dua kali, Ia juga harus menghadapi ular dan babi hutan. Beruntung Ia selalu membawa anak panah dan busurnya setiap bepergian.