Tak mempedulikan rasa anehnya setelah melihat Pangeran Lionel keluar dari gerbang samping istana dengan kuda pribadinya, Selir Mahisa pun menuju paviliunnya dengan hati-hati. Jantungnya berdegup kencang, gemuruh di dadanya tak kunjung berhenti semenjak mendengar berita kedatangan Raja Phillius beserta ratunya. Ia kira Putri Rachel akan kembali hanya dengan para prajurit Ptelozia setelah diselamatkan oleh mereka.
Tidak menutup kemungkinan Raja Phillius membongkar identitas para makhluk immortal, baik bangsa serigala sakti itu sendiri maupun vampir, lalu menceritakan kejadian yang sebenarnya di Goura Indica. Selir Mahisa langsung menyambar selembar kertas dan menuliskan surat dengan sangat cepat.
"Sialan, tintanya jelek sekali," umpatnya ketika Ia kerepotan untuk mencelupkan ujung pena berkali-kali ke wadah tinta.