Sejumlah tiga puluh Pasukan Pemburu yang terdiri dari dua puluh prajurit perang yang terlatih serta sepuluh ahli sihir telah tiba di ibukota Goura Indica, sebuah negara kecil dimana Selir Mahisa berasal. Mereka beristirahat di markas prajurit setempat dan mendapat sambutan kecil berupa air minum dan makanan ringan.
"Ah, akhirnya sampai. Kakiku rasanya seperti ingin lepas saja," ujar Damarin dengan terengah-engah.
"Kalau begitu lepaskan saja. Bukankah sihirmu bisa membantu melepaskannya," tanggap yang lain membuat hampir semua rombongan yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak.
Mereka menikmati minuman dan makanan ringan dari para prajurit setempat yang menyambut kedatangan mereka. Baik Damarin maupun para pasukan rombongan lainnya sedikit merasa aneh. Goura Indica sendiri memiliki prajurit, mengapa harus menggunakan prajurit Arhellish? Namun mereka hanya bisa melaksanakan tugas tanpa protes.