Meskipun kecewa dengan sangat berat dan berniat menelantarkan gadisnya, namun tetap saja rasa galau itu muncul di hati dan kepala Cuon. Ia tidak bisa memaafkan jika gadisnya tewas karena kebodohannya. Cuon pergi ke sebuah pekarangan milik kawanan Half Red Moon yang lumayan rimbun. Tak ada hutan yang benar-benar belantara di wilayah ini.
"Sialan Kau, Yugos. Sialan." Serigala Cuon menyerudukkan kepalanya sendiri ke batang pohon yang besar. Membuat pohon itu bergoyang kecil. Ingin sekali rasanya Ia membunuh lelaki itu.
"Hei, hei, tenanglah. Ada apa, Pangeran Cuon?" Suara seorang wanita menghentikan aktivitas Cuon.
Cuon pun menoleh mendengar namanya disebut, wanita itu sangat jelas Putri duyung.
"Sejak kapan kalian ada disini?" ucap Cuon di dalam suara jiwanya dengan geram saat mendapati ketiga yang lainnya juga tiba-tiba muncul.
"Sejak sekarang. Robert selalu mengawasimu, Alpha Danique," tanggap Lizy.