Rachel menatap keluar jendela dengan pandangan nanar. Rasa percayanya kepada Cuon benar-benar sudah hancur. Lelaki itu semakin menjadi-jadi mempermainkan perasaannya. Sejak dulu Rachel sudah berkorban perasaan terlalu banyak, kini perasaan yang harus Ia korbankan lagi pun sudah habis.
"Sejak pertemuan di kehidupannya yang kedua, Cuon memang tidak pernah peduli padaku," gumam Rachel pada dirinya sendiri.
Ia kecewa pada Cuon yang terang-terangan menuduhnya hamil dengan Yugos lalu menghasilkan bayi yang Ia akui ditemukan di sungai. Hati siapa yang tak remuk ketika mendapati lelaki pujaannya mencacinya dan menuduhnya berselingkuh dengan lelaki lain, padahal Ia sendiri yang mendua dengan wanita lainnya.