Rachel mengenakan jubah panjang lengkap dengan tudung di kepalanya yang menutupi rambut serta sebagian wajahnya. Ia berjalan-jalan di malam hari demi mengetahui situasi dan kondisi penduduk Half Red Moon secara langsung dari dekat. Saat samar-samar terdengar kegaduhan, Ia pun mengendap-endap supaya langkahnya tidak tertangkap oleh telinga mereka.
"Kau tidak tahu bagaimana rasanya dirampok oleh Jeime, jadi Kau menganggapnya pemimpin yang mulia," geram seseorang yang kini terdengar jelas karena Rachel menajamkan telinganya.
"Ia hanya menarik upeti," sanggah suara lainnya.
"Apakah meminta semua hasil kebunku namanya tetap upeti?" otot suara pertama.
Rachel terus menyimak dari balik tembok. Ia hanya bisa mendengar suara mereka dan bayang-bayangnya yang tengah nongkrong di sebuah bangunan semacam gazebo atau gardu. Tidak salah untuk menganggap seseorang sebagai orang baik, sementara yang lainnya menganggap orang tersebut sebagai penjahat.