Menyadari kekuatan sihir dan kemampuan bertarung yang bukan tandingan orang-orangnya, Rachel pun turun tangan. Ia tidak mau orang-orangnya yang memang belum terlatih, habis dibunuh oleh ipar dan adik Jeime.
Mereka berdua perlu diberi peringatan bahwa hubungan darah dan kekerabatan bukanlah penentu pewarisan kekuasaan. Apalagi Rachel telah membuktikan bahwa Ia telah mulai mendapatkan pengakuan dari sebagian anggota Half Red Moon.
Srranng!
Rachel mengeluarkan pedang panjangnya yang sudah lama sekali tidak Ia gunakan. Kilat kebiruan membelai lempengan panjang itu, Rachel pun menatap sasarannya dengan tajam. Mereka sedikit terkejut menyaksikan wujud aslinya sebagai peri.
"Oh, ini rupanya yang mereka sebut sebagai peri," gumam ipar Jeime dengan nada mengejek. di wajahnya, Rahel bisa melihat ada semburat ketakutan.
"Apa kalian masih menginginkan jabatan alpha? Lompati dulu mayatku, karena seorang alpha haruslah orang yang kuat," ucap Rachel.