Half Red Moon dan wilayah sekitarnya digemparkan oleh pajangan mayat Jeime di halaman markas kawanan mereka. Kematian Jeime, alpha mereka, pun seperti menjadi peringatan bagi mereka untuk tidak main-main dengan Rachel, gadis yang mereka sebut berdarah campuran karena memiliki unsur peri dan serigala sekaligus.
"Dulu Alpha Jeime sudah cukup kejam memimpin kawanan ini. Apakah wanita itu lebih kejam lagi?" ucap seseorang yang merupakan anggota Half Red Moon kepada yang lainnya.
"Tidak tentu, mungkin wanita itu nampak kejam karena balas dendamnya. Dua orang di pihaknya dibunuh begitu saja oleh Alpha Jeime," tanggap yang lainnya.
"Benarkah?"
Setelah pemajangan mayat Jeime di halaman markas Half Red Moon, Rachel tidak tinggal dia. Ia membersihkan namanya dengan menjelaskan kepada orang-orang yang mulai tunduk kepadanya, bahwa Jeime telah lebih dulu menyerangnya dengan membunuh dua orang tamunya dalam waktu yang berdekatan.