"Apa Kau akan pergi begitu saja, heh?" Selena mengerlingkan matanya. "Tidak sopan sekali menemuiku, lantas pergi begitu saja, ck."
Venus terkekeh sambil mendekati Selena. Tangan kanannya membelai leher jenjang wanita favoritnya dalam memenuhi nafsu liarnya. "Aku akan kembali, Selenaku Sayang!"
Selena meraih leher Venus, bergerak cepat mengecup kemudian mengulum singkat bibir Venus.
"Kau memang handal, Selena," puji Venus sambil tersenyum tipis.
"Aku boleh pergi sekarang, Dewi Bulanku?" tanya Venus berlagak sopan.
Selena pun berdecak dengan bola matanya yang berputar jengah. "Kuharap kau enyah saja, Venus."
"Oh, sepertinya permintaan itu tidak bisa dikabulkan, Dewi Bulanku. Maaf aku sepertinya harus pergi, kita akan bercinta lagi di lain waktu." Venus pun tertawa.
"Ya sudah, pergi saja Kau. Nikmati Putri Emasmu yang lumpuh itu," decak Selena.
"Terima kasih, Sayang." Kini Venus pun mengecup punggung tangan Selena.