Jari-jari lentik Qiani bergerak lincah bersama sebatang jarum rajut dan benangnya. Ia merajut bukan untuk dijual, tetapi demi menyalurkan hobinya dan menambah koleksi. Saat Ia masih kecil, ibundanya juga melakukan hal ini. Sang ibunda tak pernah mengajarinya, apalagi memaksanya untuk belajar. Qiani belajar seorang diri berkat ketertarikannya pada hobi ibundanya dulu.
Kini, kegiatan merajut pun Ia gunakan sebagai jalan untuk mengusir rasa bosan dan kesepian. Sudah berabad-abad lamanya Ia dijodohkan dengan Venus, Sang Putra Bungsu Dewa Langit. Namun hingga kini lelaki itu tak pernah menunjukkan itikad apapun. Tak ada tindakan serius yang diambil oleh Venus, bahkan lelaki itu tak juga memberinya kejelasan apakah akan melanjutkan perjodohan ini atau membatalkannya saja.
"Hfffh!" Qiani mendesah putus asa.
