Cklekk
Pintu kamar Putra Bungsu Dewa Langit seketika terbuka setelah Rachel memutar tusuk rambut itu ke lubang kuncinya. Rachel terkesiap setelah membeku selama kurang lebih tiga detik. Tusuk rambut di tangannya benar-benar berfungsi. Ia pun menghela napas, hati kecilnya bahagia sekaligus takut jika Putra Bungsu Dewa Langit mengetahui perbuatannya.
Dengan hati-hati Ia pun kembali mengunci pintu kamar di hadapannya tanpa berniat untuk membuka lebih lebar lagi. Meski sosok itu tengah pergi, namun di dalam kamarnya pasti ada sosok-sosok lain atau benda-benda ajaib yang mungkin melaporkan apapun yang terjadi ketika kamar itu ditinggal.
"Aku akan menyimpannya," lirih Rachel sembari melangkah menuju kamarnya.
Ada hal lain yang Ia perlukan selain tusuk rambut ini jika Ia ingin kabur. Sembari menyimpan tusuk rambut di laci meja riasnya, Ia memikirkan bagaimana Ia bisa kabur dengan selamat. Ia belum mengetahui medan di alam tempatnya tinggal, bahkan melihat peta pun belum pernah.