Marina terkejut karena ternyata yang ada di hadapannya kini adalah Danique. Ia seperti mati berdiri di depan pintu, sementara lelaki itu tertawa dalam hati melihat raut wanita yang ada di depannya.
"Masuk, apa Kau akan terus berdiri di depan pintu?" ujar Danique.
Marina pun melangkah dengan canggung, Ia meletakkan tasnya, melepas mantelnya, lalu mengibaskan rambutnya dengan gerakan yang sangat halus. Danique tahu semua itu dilakukan oleh Marina demi menggodanya, namun Ia tidak akan goyah sedikitpun.
"Apa yang Kau lakukan? Duduk," ujar Danique menunjuk sofa panjang di sisi ranjang.
Tanpa pikir panjang, wanita itupun duduk disana dengan bingung. Danique berdeham sebelum memulai berbicara. Ia membuat wanita itu ada disini bukan untuk menggunakannya, tetapi untuk berbicara dan membawanya kembali.
"Aku tidak tahu apa yang Kau pikirkan sampai memesanku, Alpha," ucap Marina.
"Aku ingin bicara," ucap Danique tanpa mengubah ucapannya yang dingin.