Setelah berurusan dengan Mr. Glen yang terpaksa membuatnya mengusulkan nama itu di surat nikahnya, Danique ingin sekali dunia ini runtuh. Ia sebenarnya tidak terlalu menginginkan harta warisan itu, karena baginya tidak penting. Tetapi jika tidak diambil, kedua orangtuanya tidak akan berhenti mengomelnya. Sudah berkali-kali Danique dicurigai kehilangan semangat hidup. Tetapi nyatanya itu memang benar.
"Mau kemana, Dan?" ayahnya mendongak dari tab-nya saat Ia keluar kamar mengenakan jaketnya.
"Aku mau pergi golf, Dad," jawab Danique ringan.
"Apa? Mau golf? Sudah Mom bilang tidak usah pergi-pergi dulu. Berolahraga di ruang fitness saja 'kan sudah cukup. Apa peralatan olahraganya masih kurang?" tanpa sepengetahuan Danique, ibunya sudah ada di hadapannya dan langsung mengomel.
"Mom, aku butuh lingkungan sosial," Danique menggaruk tengkuknya sembari menyuarakan alasan yang masuk akal.