Kenia tidak tahu mengapa Ia ada disini, kampung tempatnya tinggal sungguh asing. Ia pun masih belum mendapatkan jawaban mengapa tiba-tiba saja Ia berada di dalam drum. Beruntung seorang wanita menemukannya dan membawanya pergi dari tengah hutan itu. Kini Ia pun tinggal bersama wanita itu dan suaminya, lebih tepatnya menumpang tinggal.
"Anak manis, jangan keluar rumah tanpa pendampingan siapapun. Air mandimu sudah ada di sudut dapur. Jika Kau ingin makan, ambillah di meja dapur," ujar Yasmin dengan logat yang berbeda dengannya. Wanita itu sudah siap dengan karung dan pangkurnya.
"Ya, Miss Yasmin," jawab Kenia mengangguk.
Pandangannya pun mengikuti arah langkah wanita itu yang kian menjauh dari rumah. Ia merasa sangat menjadi beban disini karena yang dikerjakan tidak lain hanyalah berdiam diri di rumah dan menunggu Yasmin ataupun Yugos pulang membawakan sesuatu. Biasanya mereka pulang membawa buah atau ubi, atau juga hewan buruan.