"Dan," ibunya berseru memanggilnya.
"Aku ada urusan, Mom," sahut Danique tanpa menoleh sedikit pun.
Ia pun bergegas meninggalkan rumah, mobilnya yang Ia parkirkan di depan pintu sudah diamankan oleh satpam, Ia melangkah secepat mungkin --dengan kecepatan manusia, menuju tempat parkirnya, lalu memilih ducati kesayangannya.
Motor besar ini mengingatkannya pada Rachel. Gadis itu memergokinya di Green Moon, Ia menempelkan sticker untuk ducati ini. Jika teringat tingkah konyol gadis itu Danique selalu ingin tertawa. Tetapi sayangnya kali ini bukan tawa lagi yang muncul di wajahnya melainkan rasa penyesalan yang tiada akhir.
"Aku ingin bicara dengan kalian," Danique memanggil semua anggota kawanannya.
"Cuon, Kau sedang berduka. Seharusnya jangan meninggalkan rumah," tegur Robert.
"Ini urusan penting, Robert. Dewi Bulan baru saja menemuiku."
