"Kau tidak bisa memutuskan untuk mati begitu saja, Rachel," Danique menanggapinya dengan nada memohon.
"Hidupku tidak akan berakhir kalau aku tidak memiliki keturunan denganmu. Dewa Langit sangat licik," keluh Rachel.
Danique membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu lagi, namun beberapa detik lamanya tak ada suara juga yang keluar dari bibirnya. Rachel mengembuskan napas frustasi.
"Kau tidak mau hidup bahagia selamanya denganku? Lalu untuk apa Kau menungguku ribuan bulan lamanya," ujar Danique.
Lelaki itu dengan lihai menyemburkan pertanyaan retorisnya, mengingatkan Rachel akan perjuangan-perjuangan hidupnya yang tak terhitung jumlahnya. Rachel tak menjawab. Beberapa bayangan akan masa depan berjajaran di kepalanya. Danique tidak bisa menghasilkan keturunan, mungkin itu adalah nasib baiknya karena akan bersama Danique dalam waktu yang sangat lama sampai Danique meninggal lagi.