'Tante Tias.'
Rafael yang awalnya asyik menikmati makanannya tampak ikut berhenti mengunyah. Raut wajahnya yang tadi penuh senyuman tampaka berubah lebih serius, sambil ikut melirik benda itu. Di mana Luna tampak telah menghentikan makan dan meraihnya.
"Raf, bolehkah aku mengangkat panggilan ini dulu—"
"Tidak. Tidak boleh."
Rafael menyela permintaan gadis itu, yang membuatnya langsung mendapat pandangan tak senang dari Luna.
"Tapi, Raf. Panggilan ini mungkin penting dan darurat."
"Masalahnya kamu juga sedang nggak ada di Jakarta sekarang, Luna. Sehingga apapun ayng akan mereka katakan kamu mungkin nggak bisa memberi reaksi yang mereka inginkan – kecuali kamu mau cerita kalau kita sedang liburan di Abra's Island. Menurutku itu hanya akan membuatmu semakin mendapat masalah dari semua ini."