"Oke. Bagus kalau kamu berpikiran begitu. Sekarang kamu silakan pilih dan tentukan saja, tentang siapa yang akan kamu jawab lebih dulu di antara kita bertiga. Kamu bisa memilihnya sendiri."
Rafael berkata begitu setelah menerima kesanggupan Luna. Sekali lagi pria itu mengusap pundak sang gadis dengan perlahan, sebelum mengirimkan tanda sayang berupa kecupan singkat. Lantas kemudian mendekap pundaknya lagi untuk mengajak terus berapat-rapat.
Sementara Luna tampak terdiam dan berpikir soal itu selama beberapa saat. Sebenarnya dia masih tampak tak yakin menjawabnya, namun tekadnya sepertinya telah bulat. Terlihat dari kedua matanya.