Lagi. Rafael membelenggunya. Pria ini kembali membungkam mulutnya.
Lalu kini melihat bagaimana dia semakin terang-terangan dan obsesi, semua itu menjaadi kesulitan tersendiri bagi Luna untuk terus berdalih. Dia tak bisa melarikan dirinya dari tuduhan yang besar ini. Bahwa memang pria ini masih dan selalu yang terspesial baginya.
Sehingga itu sebabnya kembali bibirnya bungkam begitu saja.
"Lihat, kan? Kamu bahkan tak bisa menolaknya."
Rafael malah tertawa ringan dan usil setelah itu, sebelum kembali berbaring dengan posisi lurus te[at di samping Luna.