Pagi yang baru kembali datang. Luna menemukan dirinya terbangun di jam biasa dia selalu secara naluriah membuka matanya. Sejenak dia sempat merasa heran dengan sektarnya, hingga kemudian dia menyadari kondisi tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun di bawah selimut. Dan begitu juga saat dia melirik ke sebelah kiri, dia menemukan sosok seorang pria dengan kondisi tak jauh berbeda yang tampak masih tertidur dengan nyenyaknya.
'Oh ya, aku jadi baru ingat.' Luna bergumam di dalam hatinya. "Kami berdua memutuskan untuk bersama lagi semalam. Mengabaikan setiap masalah dan pertentangan di antara kami, dia memintaku untuk menikmati masa-masa kebersamaan kami dulu selagi kami masih bisa menikmatinya. Sebab… sebab… dia yakin kalau ini mungkin akan jadi momen-momen berakhirnya hubungan kontrak di antara kami saat semua ini akhirnya terbongkar.'
Luna terdiam lagi memikirkan itu. Rasa sedih kembali memenuhi dirinya.