Letnan Dion dan Kopral Hamid tampak mendengarkan penjelasan Rafael dengan seksama. Sesekali mereka tampak mengangguk-anggukkan kepala mereka sebagai reaksi atas ucapan-ucapannya itu.
"Kalau begitu… Anda pasti sangatlah dekat karena menjalin pertemanan selama itu. Tapi… kalau boleh kami tahu kenapa persahabatan itu bisa runtuh? Terutama… kenapa Anda bahkan enggan untuk menyebutnya masih teman Anda melainkan menggunakan kata 'mantan sahabat' untuk mendeskripsikannya?" tanya Kopral Hamid lagi tak lama kemudian.
Rafael tampak tak lantas menyahut. Untuk beberapa tampak diam dan sedikit menunduk, seakan kesulitaan untuk menjelaskannya. Dia tahu reaksi ragu-ragunya itu membuat kedua polisi di depannya jadi curiga. Namun Rafael pikir seluruh pertanyaan ini perlu dijawab dengan runtut agar dia tak perlu mengulang-ulang.
"Memang terjadi sesuatu. Sesuatu yang… tidak dapat saya maupun kedua orang tua saya maafkan."
"Tuan Muda…."
