"Haah… akhirnya selesai juga. Melelahkan sekali."
Luna berpikir begitu sambil menyeret langkahnya keluar dari ruangan yang dipenuhi orang-orang itu. Tak lupa membawa hasil yang dicetaknya agar tak ketinggalan satupun.
'Ya. Tidak boleh ada yang tertinggal karena ini dokumen penting yang harus terjaga rahasianya.'
Luna merasa tidak ada yang perlu untuk dicemaskan. Gadis itu pun semakin yakin meninggalkan tempat itu. Dia segera berjalan menuju lift.
Omong-omong sekarang sudah jam makan siang. Luna senang karena menurutnya dia menyelesaikannya dengan tepat waktu, sehingga Rafael tak perlu menunggu lama untuknya. Mereka bisa langsung menyantap makanan begitu nanti dia sampai di ruangan itu.
'Aku sudah membayangkan betapa lezatnya menu belut panggang yang tadi kuminta pada Rafael. Apalagi kalau makan sambil memandang wajah tampan Rafael dan bercengkerama dengannya. Tak ada yang lebih menyenangkan daripada itu.'