"Pertemukan aku dengan Rafael Abraham. Biarkan aku menyampaikan beberapa hal kepada dirinya."
Tentu saja Luna tampak kembali terkejut.
"Mana mungkin seperti it—"
"Kalau kamu tak mau aku mengacau lagi ke perusahaannya, sebaiknya kamu penuhi saranku ini. Sebab… itulah keinginan terbesarku sekarang. Dan aku tidak akan pernah bisa tenang dan pergi selama… aku belum bisa berhadapan dengannya dan membicarakan beberapa hal yang ingin kusampaikan padanya.
Luna mendesah berat sambil menggigit bibir bawahnya. Kembali dia tampak kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan dengan semua ini.
Astaga, kenapa ada-ada saja pilihan yang sulit?
"Mana mungkin seperti it—"
"Kalau kamu tak mau aku mengacau lagi ke perusahaannya, sebaiknya kamu penuhi saranku ini. Sebab… itulah keinginan terbesarku sekarang. Dan aku tidak akan pernah bisa tenang dan pergi selama… aku belum bisa berhadapan dengannya dan membicarakan beberapa hal yang ingin kusampaikan padanya.