"Oh, baguslah. Kalau begitu mungkin sekarang dia sudah hidup lebih aman dan tentram."
Rafael tampak sangat tertarik mendengar hal itu. Sebab ini adalah salah satu hal tentang Luna yang tak dia ketahui dan pahami – padahal ia ingin selalu memperbaharui update apapun terkait cinta pertamanya itu.
"Kenapa kamu berkata begitu?"
"Dia kan mendapat teror aneh di tempat kontrakannya yang lama. Saat sebelum kafenya kebakaran."
"Teror?" Rafael mengernyitkan dahinya. Ini sungguh pertama kalinya Rafael mendengarnya. "Teror seperti apa?"
"Kamu tak tahu walaupun kalian aslinya temanan?"
"Dia tak pernah cerita pada saya," sahut Rafael tak lama.
Bima tampak heran. Namun walau begitu tak ada tanda penyesalan di wajahnya karena telah membagikan cerita ini. Menurutnya ini bukan rahasia juga, sehingga Luna pasti juga tak akan keberatan kalau diberi tahu.