Semua itu kental di dalam ingatan Luna. Setiap sentuhan antara mereka, setiap ciuman, hingga setiap aksi Rafael untuk mengendalikan malam pertama mereka lagi setelah beberapa bulan. Luna bahkan ingat bagaimana dia dibuat terkaget-kaget semua itu. Hingga tak ayal, rencananya jadi berantakan. Dia tak bisa mengalahkan kedominasian Rafael.
Namun kemudian semua itu tetap tak ada apa-apanya dibandingkan perlakuan Rafael saat ini. Saat dia duduk di samping tempat tidur Luna, lalu dengan lembut dan perhatian menyentuh pucuk kepalanya. Menanyakan soal makan siang untuknya karena Luna masih kelelahan karena kejadian semalam serta baru saja terbangun.
Sempat Luna tergoda dan berdebar lagi, namun dengan cepat dia menepis semua itu. Lalu memaksakan diri tersenyum pada pria itu.