Mobil itu ternyata dikemudikan ke arah luar kota. Luna menduga kalau Puncak ada lokasinya, mengingat dia cukup hapal arah tujuannya. Di mana hal itu semakin terbukti semakin ke sininya.
Pada mulanya ini terasa aneh. Sebab sekarang sudah tengah malam, serta juga mereka lelah seharian ini. Namun untungnya perjalanan terjadi dengan lancar dan tanpa hambatan. Sehingga mereka akhirnya sampai di tempat tujuan sekitar dua jam kemudian.
"Turunlah."
Rafael membawanya ke sebuah villa yang ada di sana. Sepertinya itu lagi-lagi salah satu properti milik keluarganya yang menyebar di berbagai tempat di negara ini.
"Anda bisa lakukan apapun yang Anda lakukan untuk malam ini serta seharian besok, Pak. Tapi besok jangan lupa untuk menjemput kami lagi di sini di jam sembilan malam ya. Jangan terlalu cepat ataupun lambat."
"Tentu, Tuan Muda." Pria itu menjawab patuh. "Kalau ada apa-apa hubungi saya ya, Tuan Muda. Ponsel saya selalu aktif dan siaga untuk Anda."
"Ya. Terima kasih."