Luna baru saja masuk ke ruangannya. Melihat keadaannya dia sepertinya memang harus mengikuti saran Rafael agar tidak sampai flu karena kedinginan.
Maka dia pun melepas kemeja dengan noda kopi itu, lalu menggantungkannya ke sebuah gantungan jaket yang disediakan di sana. Rasa dingin langsung menyambutnya, namun perempuan itu mengutamakan mengambil beberapa helai tisu untuk membersihkan bekas kopi yang melekat di perutnya. Barulah setelah itu dia memasangkan jas milik Rafael ke tubuhnya.
'Aroma ini. Aroma yang sempat begitu aku rindukan. Aroma Rafael.'
Luna bergumam begitu saat jas yang terbuat dari material mahal itu menempel di tubuhnya.
'Bahkan rasanya juga hangat. Walau tak sehangat pelukan pria itu.'
Baru saja memikirkan hal itu, tiba-tiba terdengar ketukan dari luar. Lantas tak lama kemudian pria itu memasuki ruangan itu. Berhasil membuat Luna tersentak, sebab rada panik karena dia baru saja sedikit berfantasi sambil memikirkan sang CEO.
"T-Tuan Muda—"