Serra kembali mendapatkan tamparan keras karena pernyataan pria itu.
"Aku tak akan seperti ini kalau bukan karena terpaksa. Sudah kukatakan sebelumnya, bukan? Awalnya aku tak setuju Mama kamu mendatangkan cinta pertama kamu itu di antara kita, lalu membiarkannya dekat dengan kamu selama 24 jam. Aku sakit hati, Raf. Sehingga itu sebabnya aku tak bisa lagi menahan diri."
"Apa dari awal kamu tak ingin aku sembuh? Kalau kamu memang peduli padaku, apa kamu lebih memilih aku terus hidup tanpa ingatan seperti sebelumnya?"
"Bukan itu maksudku. Tapi cara pengobatannya tak seharusnya seperti itu, kan? Karena lihat nyatanya sekarang. Walaupun kamu memang sembuh di mana aku ikut berbahagia untuk kamu, tapi hati kamu bercabang. Kamu jatuh cinta lagi pada perempuan itu dan melupakanku! Itu artinya aku punya alasan untuk kesal."
Rafael terdiam. Dia membiarkan Serra membuang unek-unek di dalam hatinya. Bersama dengan gadis itu yang kini menangis dengan keras dan tersedu-sedu.
