Luna menerima ponselnya kembali. Namun ucapan Rafael sebelum itu kini menjadi hal baru yang mengusiknya. Saat pria itu bilang akan terus datang dan bertanya.
"Sudah kubilang kamu tak perlu ikut campur. Minggirlah. Kita kan sudah tak punya hubungan."
Luna berkata begitu sambil memasukkan ponsel itu ke dalam tasnya, lalu mulai menuruni tanggan untuk pergi dari sana. Menaiki lift di lantai lain lebih baik daripada harus ke sana lagi. Apalagi Rafael kini bersamanya. Kalau Tias melihat jadi masalah baru lagi.
"Lagipula kamu tahu kalau semuanya jadi rumit karena kehadiran kamu," sambungnya tak lama.
Rafael mengikuti langkahnya dari belakang. Menyesuaikan kecepatan langkahnya dengan sang gadis.
"Itu sebabnya aku menjadi lebih penasaran. Karena semuanya tak sesuai dengan data di lapangan, sementara kamu juga tak membela diri saat disalahkan. Lalu… karena ini membawa-bawa namaku. Sehingga itu sebabnya aku harus tahu alasannya."
Luna terdiam.