'Ini jadi semakin rumit saja. Aku harus bagaimana?'
Luna terpaku di depan raga Gino yang terbaring. Memandang pria itu yang tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan walau hampir seminggu sudah dia terbaring di sana. Masih saja tak berdaya.
'Aku harus gimana, Gin? Ini benar-benar sulit dan membingungkan. Di satu sisi aku selalu ingin meringankan beban kamu seperti gimana kamu meringankan bebanku. Aku juga tak ingin membebani Ibu kamu. Tapi… aku takut tak bisa mengtasinya. Karena kamu tahu sendiri kan kalau aku ini tak berdaya? Aku bahkan tak punya pekerjaan yang tetap untuk menghasilkan uang tanpa kafe.' Luna menghela napas berat. 'Aku harus bagaimana?'
Namun masalahnya semakin dia melihat kondisi Gino, beban rasa bersalah dan penyesalan semakin berkumpul di dadanya. Dia juga terus saja merasa berutang budi atas bantuan pria itu kepadanya. Hal itu sungguh membuatnya tak bisa berpaling dari Gino.