"Aku tak harus menjawab sekarang, kan?" kata Paula. Dia membuang muka agar tak bertatap langsung dengan muka Samuel yang terlihat sangat berharap. "Biarkan saja semua mengalir apa adanya nanti. Jangan terburu-buru!"
"Maaf, aku hanya takut ada yang mendahului lagi nanti. Sama sekali tak bermaksud membebanimu," jawab Samuel agak malu. Dia lalu memungut kotak strawberry yang berisi sembilan butir besar dan menawarkannya ke Paula. Tentu saja, Paula dengan senang hati menerimanya. Dia sangat suka dengan buah tersebut, apalagi yang berukuran sebesar itu.
"Dari mana kamu tahu aku suka strawberry?" tanya Paula sambil menggigit separuh strawberry di tangannya. Bibir indahnya tampak basah dan lembab karena jus yang melimpah saat dia menggigit buah tersebut.