"Astaga! Ternyata Lea benar-benar pamitan, Mom!" seru William, menginformasikan kepada sang ibu. "Dia akan pergi ke Surabaya."
"Aduh! Kamu ini gimana, sih, Will! Kalian berantem, ya?" protes Nyonya Lisa, mulai menuduh anaknya dengan perbuatan yang bukan-bukan. "Jangan-jangan kamu usir dia? Kamu buat dia tersinggung? Wanita hamil itu sangat sensitif! Jangan sampai kamu senggol!"
"Mana mungkin William ngelakuin hal semacam itu, Mommy Sayang!" bantah William agak gugup. Padahal, dia sendiri sebenarnya teringat bagaimana Lea kemarin menangis karena merasa sudah tidak diperhatikan dan dicintai seperti dulu.
"Ya sudah. Kamu susul Lea kalau begitu, Will! Jangan sampai Adik kamu nanti kena musibah karena kelakuan Kakaknya. Ingat, adik kamu itu perempuan juga, Will!" pesan Nyonya Lisa tegas. Beliau lalu menutup telepon, membiarkan putranya dalam kebingungan.