Chereads / RANJANG CINTA CASANOVA / Chapter 12 - TOKOH-TOKOH PENTING DI KOTA VENESIA

Chapter 12 - TOKOH-TOKOH PENTING DI KOTA VENESIA

Gereja Basilika Santo Markus.

Pukul 10:00 AM.

Gereja ini merupakan salah-satu warisan budaya kekaisaran Bizantium Romawi Timur, serta merupakan gereja tua yang termegah di kota Venesia. Arsitektur bangunannya indah luar biasa, dengan seni pahatan yang menawan pada dinding dan tiang-tiang, serta lukisan bergaya naturalis-realistis tingkat tinggi melekat pada dinding-dinding bagian dalam.

Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tapi gereja ini disajikan sebagai simbol status kekayaan dan kekuasaan Venesia dari abad ke-11. Sehingga tidak heran jika gereja ini dikenal dengan julukan Chiesa d'Oro, atau yang berarti Gereja Emas.

Casanova bersama Ibu Merry tiba tepat waktu. Mereka mendapati pemandangan deretan mobil-mobil mewah milik tamu undangan yang sudah terparkir rapi di halaman gereja.

Sementara mereka sendiri, datang menggunakan mobil hitam klasik tahun '70-an, tinggalan dari mendiang suami Ibu Merry. Casanova yang bertindak sebagai pengemudi menghentikan laju mobil tepat di depan pintu utama gereja, kemudian seseorang bersetelan jas rapi serba hitam segera menghampiri membukakan pintu.

"Senang melihat Anda selalu sehat dan tampak lebih bugar, Ibu Merry," sambut pria itu sangat sopan, menawarkan diri menuntun tangan Ibu Merry.

Namun wanita tua itu dengan lembut menolaknya. "Ya, terima kasih, Leo. Tapi hari ini aku membawa penjagaku sendiri. Jadi maaf ... aku akan masuk ke gereja bersamanya."

Leo EL Santo, merupakan veteran militer yang kini membelot menjadi mafia untuk mengabdi kepada Keluarga EL Santo. Ia merupakan tangan kanan Mister Adam dalam segala urusan. Mulai dari bisnis, keamanan, bahkan urusan strategi perang. Mister Adam sangat percaya kepadanya, sampai-sampai ia ditugaskan untuk menyambut para tamu undangan hari ini.

Pria itu lalu mengangguk, mempersilakan Ibu Merry untuk masuk bersama Casanova ke dalam gereja.

"Baik, semoga hari Anda menyenangkan, Ibu Merry."

"O, tentu saja, Leo. Terima kasih," balas Ibu Merry, kemudian menggandeng tangan Casanova untuk masuk ke dalam gereja.

Di dalam gereja, puluhan tamu undangan berpakaian serba rapi sudah duduk memenuhi bangku-bangku yang tersedia. Ruangan gereja telah diatur untuk menjadi dua kelompok.

Kelompok di sisi kanan diisi oleh keluarga EL Santo sendiri, sebagai pihak yang sedang mengadakan acara pagi ini. Sementara kelompok di sisi kiri diisi oleh para tamu undangan, seperti pejabat kota, pengusaha, serta tokoh-tokoh penting lainnya yang punya pengaruh di kota Venesia—Ibu Merry sendiri diundang karena ia cukup akrab dengan Nona Bianca, selain mendiang suaminya adalah mantan perwira.

"Tegapkan badanmu, Anak Muda. Serta tersenyumlah pada orang yang kebetulan berpapasan mata denganmu," bisik Ibu Merry memberitahu Casanova, ketika keduanya sedang berjalan di antara para tamu undangan yang sudah lebih dulu datang.

Casanova lekas menegapkan badan. Meskipun sebenarnya sangat gugup, tapi pemuda itu cepat beradaptasi. Tak lama, seorang penjaga berpakaian serba hitam melambaikan tangan. Mereka berdua dipersilakan duduk menempati bangku panjang di kelompok sisi kiri, persisnya di deretan paling belakang.

Ibu Merry mengucapkan terima kasih kepada si penjaga. Casanova menyusul wanita tua itu untuk duduk di sampingnya, lalu keduanya berusaha untuk nyaman.

"Apa kau bisa lihat para pria berpakaian rapi serba hitam yang sedang berdiri di setiap sisi gedung ini?" tanya Ibu Merry berbisik-bisik. Casanova mengangguk sembari mengamati mereka.

"Siapa mereka?"

"Pengawal khusus Keluarga EL Santo"

"Hm?" Casanova menoleh, meminta penjelasan.

"Dengar, Anak Muda. Keluarga EL Santo merupakan salah-satu, dari 4 kelompok mafia yang paling berbahaya di provinsi ini." Ibu Merry menggeser tempat duduknya, agar bisa lebih mudah menjangkau telinga Casanova.

"Sekarang, biar kujelaskan secara singkat mengenai 4 kelompok mafia paling berbahaya tersebut..."

"Kelompok mafia pertama adalah Keluarga EL Santo dari Barat. Mereka merajai binis prostitusi, perdagangan wanita, serta club hiburan malam. Pimpinannya adalah orang yang pernah kau buat marah sewaktu di restoran. Apa kau masih mengingatnya?" Ibu Merry sedikit memiringkan alisnya.

"Mister Adam?"

"Ya. Mister Adam EL Santo, lebih tepatnya. Sebenarnya dia mempunyai darah campuran. Ayahnya adalah Mister Santo dari Italia, sementara ibunya seorang Lady dari Inggris. Ia mewarisi darah biru dari garis keturunan ibu. Nah, kebetulan sekali pagi ini Mister Adam turut mengundang 3 'Mister' yang lainnya. Mister adalah sebutan untuk para pimpinan kelompok mafia zaman sekarang, yang sebelumnya kerap disebut dengan Godfather. Sehingga aku bisa lebih mudah menjelaskan para Mister-Mister itu kepadamu, Casanova."

Pemuda itu mengangguk, tak sabar ingin cepat mengetahuinya.

"Kelompok mafia kedua adalah Keluarga EL Capone dari selatan. Mereka fokus memonopoli peredaran narkoba dan minuman keras di Venesia. Bahkan, kini cakupan bisnisnya semakin meluas, kartel-kartelnya tersebar di seluruh Italia bahkan hingga ke daratan Eropa. Lihatlah pria paruh baya yang berpakaian serba putih itu, Casanova." Ibu Merry memberi isyarat menggunakan wajahnya. "Dia adalah pimpinannya. Namanya Mister Capone. Sebagai tamu kehormatan, tentu saja Mister Capone mendapatkan tempat duduk di deretan paling depan."

Casanova mengangguk, seraya mengamati laki-laki paruh baya berpakaian serba putih yang sedang mengendus-ngendus cerutunya di depan sana. Meski sangat jelas tidak akan ada orang yang berani melarangnya, namun pria itu tetap tahu diri tidak mau menyulut cerutunya. Semua demi menghargai gereja sebagai tempat yang suci. Sungguh tindakan yang tahu sopan-santun serta mencerminkan perilaku pria terhormat.

"Lanjut. Kelompok mafia ketiga adalah Keluarga EL Lee d'Bonuchi dari timur. Pria itu merupakan imigran dari Asia. Jika kau ingin tahu siapa yang mengendalikan binis penyelundupan barang-barang ilegal, maka kelompok inilah ahlinya. Senjata api, barang-barang haram, koleksi antik, bahkan sampai binatang langka maupun tumbuhan, semuanya bisa diatur agar sampai ke tempatmu asalkan ada uangnya. Pimpinannya adalah Mister Lee, sosok tampan yang sangat karismatik itu."

Casanova lalu melihat ke barisan paling depan, seorang pria asia tampan bermata sipit berusia sekitar 30-an sedang duduk berbincang dengan yang lain. Rambutnya rapi, cocok sekali dengan setelan jasnya yang model terkini. Sepertinya Mister Lee merupakan tipe orang yang 'styelis'.

"Dan kelompok mafia terakhir, keempat, adalah Keluarga EL Selena Franco dari Utara. Bisnis terbesarnya adalah rumah judi dan casino yang menjamur ke seluruh wilayah Italia. Yang unik dari kelompok ini, semua anggotanya bukanlah laki-laki, melainkan perempuan." Casanova cukup terkejut mendengarnya. Ibu Merry kembali berkata, "Apakah kau bisa melihat wanita cantik berpakaian seksi itu yang sedang melipat satu kakinya? Ya, dialah pemimpinnya, namanya Miss Selena."

"Sebentar ... apa mungkin sekelompok mafia bisa beranggotakan dan bahkan dipimpin oleh perempuan?" Casanova menyela, mengerutkan kening memandang Ibu Merry.

Ibu Merry menggeleng kepala. "Sebenarnya memang tidak lazim. Bahkan sejak awal sejarah kemunculannya, kelompok mafia baru kali ini yang seluruh anggotanya adalah wanita, pun dipimpin oleh seorang perempuan. Tapi jangan salah, meskipun semua anggotanya wanita, namun kekuatan mereka setara dengan para pria. Dan kau juga harus tahu, Casanova. Jika sebelumnya yang menjadi pimpinan kelompok tersebut adalah Mister Franco, mendiang suami Miss Selena. Dan karena Miss Selena tidak punya keturunan, maka setelah kematian suaminya, dia pun dinobatkan menjadi pimpinan kelompok demi menjaga kesetabilan bisnisnya," jelas Ibu Merry.

Casanova mengangguk paham. Dia lekas mengeluarkan buku kecil dari sakunya, dan mulai meringkas keempat kelompok mafia terbesar itu.

1. Keluarga EL Santo dari barat, dipimpin Mister Adam.

2. Keluarga EL Capone dari selatan, dipimpin Mister Capone.

3. Keluarga EL Lee d'Bonuchi dari timur, dipimpin Mister Rio.

4. Keluarga EL Selena Franco dari utara, dipimpin Miss Selena.

"Untuk apa kau tulis semua itu, Anak Muda?" Ibu Merry melirik heran.

Casanova tersenyum ringan. "Entahlah ... tapi aku yakin catatan ini pasti berguna di kemudian hari."

"O, begitu rupanya ... baik, karena kau cukup tertarik dengan semua ini, maka akan kujelaskan juga mengenai nama-nama pejabat dan orang-orang penting lainnya yang datang pada pagi ini sebagai tamu undangan," ucap Ibu Merry.

Casanova mengangguk senang, matanya berbinar-binar.

Dan selagi mendengarkan penjelasan Ibu Merry, tak lupa, dirinya terus mencatat semua informasi di buku kecilnya.