Erlan mulai memimpin mereka bertiga untuk jalan menyelinap melewati dataran tanah merah yang dikelilingi pepohonan itu.
Mereka terus berjalan secara perlahan dan hati-hati, setelah terlebih dahulu Erlan coba memakai ujung pedangnya untuk mengetuk-ngetuk tanah, apakah itu akan meledak atau tidak. Dan hasilnya tanah yang dipijak oleh mereka pun tidak ada yang meledak.
Tidak lain itu adalah sebuah solusi yang diberikan oleh Ningsih agar mereka tetap selamat sampai tujuan.
Setelah melewati ranjau, mereka tahu-tahu sudah dicegat oleh seekor harimau yang tanpa diduga lantas menggigit tangan Erlan.
Nara dengan sigap segera menjauhkan harimau tersebut dengan menendangnya. Agar melepas gigitannya.
Akan tetapi tiba-tiba saja muncul segerombolan harimau yang mendekati mereka. Entah Erlan, Rita maupun Ningsih saling mengambil langkah untuk segera menghajarnya dengan berbagai jurusnya, akan tetapi memang tidak semudah itu untuk dikalahkan.