Meski memang tidak ada satupun yang berani bertanya, mereka hanya sebatas mencuri pandang saja kecuali datangnya Sultan yang langsung berani menanyakan keadaannya.
"Kamu kenapa?" tanya Sultan. Putri mendongak kaget, terkesiap. Ketika suara yang didengarnya adalah Sultan.
Ia langsung usap-usap air matanya segera dan coba redakan sejenak tangisannya, ia menghela nafas terlebih dahulu lalu berkata.
"E-enggak pak. Maaf ... Saya butuh waktu buat sendiri." ucap Putri tersenyum. Ia berniat bangkit dan hendak pergi ke toilet.
Namun Sultan segera berkata. "Kamu pasti menerima kabar tidak enak kan dari Nara?" tanya Sultan.
Putri tersenyum tanpa melihatnya dan lebih sibuk menyeka air matanya yang sibuk keluar tiada henti.
"Enggak .... Bukan pak." ujarnya sesegukan.