Nara coba bangkit meski susah, ia susah payah menggapai pipi ranum Putri dengan tangannya lalu usap air matanya.
"J-jangan menangis. Ini semua sudah terjadi .... J-jangan salahkan diri ka--mu." ucap Nara terbata dengan menahan rasa sakit yang begitu kuat dirinya rasakan. Tangannya tiba-tiba melepas dari pipinya dan ia pun akhirnya terjatuh ke lantai.
"Naraaaa!" pekik Putri.
Nara segera gapai keris miliknya yang masih ditangan Rita lalu berikan pada Putri.
"Tusuk dia dengan keris ini, maka kamu nanti akan bisa membunuhnya. Tusuk dirinya sebanyak tiga kali, setelahnya nanti ia akan menjadi debu." ujar Nara. Putri mengambil kerisnya dari celah jeruji meski hati masih merasa sangat sedih untuk pergi meninggalkannya. Ia tidak rela untuk meninggalkan.
"Tapi Nar gue gak bisa ninggalin lo gitu aja. Nanti kalo lo jadi debu gue gimanaaa." Putri merasa sangat ketakutan saat itu. Dirinya kelewat cemas.